Lantai merupakan bagian paling bawah dalam sebuah ruangan. Ia berfungsi untuk membentuk karakter dalam rumah. Sebagai pembentuk karakter, lantai juga berdampak pada psikologi yang berbeda-beda tergantung material apa yang digunakan. Dalam proses pembuatan sebuah rumah, setelah pemasangan atap, biasanya dilanjutkan dengan flooring atau pemasangan lantai. Pemilihan jenis lantai yang tepat akan semakin mempercantik bagian dalam rumah.
Untuk memulai pemasangan lantai, alas bawahnya harus diratakan terlebih dahulu, biasanya menggunakan semen, baru setelah permukaan rata, material lantai siap untuk dipasang.
Berdasarkan ketersediaannya di alam, ada dua material untuk membuat lantai, yakni berbahan alami dan sintesis (buatan). Dari kedua bahan tersebut lahirlah beberapa jenis lantai yang banyak di gunakan oleh masyarakat. Berikut adalah ulasannya.
1. Tegel
Tegel (baca:tehel) merupakan jenis lantai paling lama digunakan oleh rumah-rumah yang ada di tanah air. Lihat saja rumah kakek-nenek kita, pastinya masih menggunakan jenis lantai satu ini.
Tegel terbuat dari campuran bahan semen, pasir beton dan diatasnya disiram aci supaya permukaan atasnya halus. Memiliki ketebalan sekitar 2,5 cm, dan bobotnya biasanya cukup berat.
Karena terbuat dari campuran semen, warna tegel abu-abu dan terkesan membosankan. Jenis lantai ini mulai ditinggalkan seiring ditemukannya bahan lternative lantai baru, seperti teraso, keramik, dan marmer.
2. Teraso
Teraso (terrazo) merupakan material yang biasa digunakan sebagai penutup lantai dan dinding bangunan. Teraso sifatnya seperti marmer buatan. Ada dua jenis teraso lantai, yakni yang permukaanya mengkilap dan yang permukaanya kasar. Hakikatnya teraso hampir sama dengan tegel, yang membedakannya yakni lapisan atasnya dicampur pecahan batu bermotif (terrazo stone) sehingga pilihan warnanya lebih banyak dibandingkan tegel. Perlu diketahui, asal mula kata teraso berasal dari italia (terrazza) yang artinya penutup lantai. Di sana, teraso merupakan hasil limbah dari penambangan batu marmer yang diolah kembali menjadi sebuah lantai alternatif. Saat Indonesia dijajah Belanda, jenis lantai ini pun mulai dikenal masyarakat kita.
3. Lantai Batu
Lantai berbahan batu biasanya digunakan untuk menutup bagian depan rumah (teras) dan kamar mandi, karena permukaanya yang kasar baik untuk berpijak (agar tidak licin). Selain itu, jenis lantai ini cukup populer pada zaman peperangan karena tidak memerlukan perawatan khusus dan kuat. Lantai batu juga banyak digunakan sebagai pijakan para pejalan kaki di taman-taman kota, alun-alun dan pelataran masjid.
4. Keramik
Keramik digemari karena banyaknya pilihan warna, bentuk, pola hingga tekstur, sehingga jenis lantai ini dipakai oleh sebagian besar rumah-rumah yang ada di Indonesia. Keramik terbuat dari tanah liat (clay) yang dibakar dengan suhu tertentu, lalu dilapisi lapisan glasur yang membentuk tekstur, warna dan pola unik keramik. Karena berbahan tanah liat inilah, jenis lantai ini tidak meneruskan panas yang diterima, sehingga ruangan diatasnya terasa sejuk.
5. Marmer
Marmer atau marble adalah salah satu jenis lantai paling tahan lama dan serbaguna. Selain digunakan lantai, material ini dapat digunakan juga sebagai pelapis dinding rumah atau dinding tiang. Biasanya material ini lebih mahal daripada keramik karena berasal dari bongkahan batuan pualam yang disatukan dengan tekanan dan suhu tertentu. Warna yang alami, mengkilap, dan selalu kering adalah keunggulan lantai satu ini.
6. Granit
Jika marmer mudah menyerap cairan, berbeda dengan granit, material ini mempunyai daya serap yang lebih kecil, artinya pori-pori nya lebih rapat sehingga tidak perlu banyak usaha untuk merawat jenis lantai satu ini. Walaupun susunan partikelnya rapat, permukaan luarnya tidak kasar malahan mengkilap seperti kaca. Selain itu, granit memiliki daya tahan terhadap beban lebih besar dibandingkan keramik dan marmer, hingga 500 kg per meter persegi. Kekuatan ini dikarenakan kerapatan batu granit sekitar 2,7 gram per centimeter kubik. Gedung-gedung mewah, seperti hotel, perkantoran dan istana biasanya menggunakan lantai dari granit. Batu ini juga selalu jadi pilhan untuk mempercantik ruang dapur.
7. Kayu
Jenis lantai berikutnya terbuat dari bahan dasar kayu atau istilah kerennya parket. Biasanya lantai berbahan dasar ini digemari karena nilai estetika-nya dan kenyamannya lebih baik dibandingkan lantai berbahan dasar batu.
Secara umum, ada tiga jenis lantai parket, yakni
Solid parket merupakan jenis lantai terbuat dari kayu solid yang dipotong dan dibelah dengan ukuran tertentu. Kayu yang biasa digunakan seperti jati, sono keling, merbau,ulin dan beberapa jenis kayu keras lainnya.
Sedangkan enginering parket merupakan jenis lantai terbuat dari plywood (kayu solid kualitas rendah) yang dilapisi veneer dari kayu berkualitas tinggi di permukaan atasnya. Terakhir, laminate parket terbuat dari serbuk kayu yang dicampur dengan bahan kimia tertentu. Untuk laminate dibahas secara terpisah.
8. Laminate
Di rumah-rumah perkotaan penggunaan jenis lantai berbahan dasar kayu solid semakin bertambah, namun seiring harga bahan baku kayu yang semakin meningkat, maka diciptakanlah laminated flooring, yaitu lantai dengan bahan serbuk kayu dan pulp yang di proses dengan tekanan dan temperatur tertentu.
Selain harganya lebih terjangkau dari lantai berbahan kayu asli, pemasangannya pun cukup mudah dan cepat. Bahkan dapat di lakukan secara mandiri. Berikut teknis pemasangannya:
9. Vinyl
Vinyl merupakan jenis lantai berbahan dasar polyvinyl chloride atau material yang biasa digunakan untuk membuat paralon PVC. Vinyl maupun laminate, pada dasarnya jenis lantai yang dirancang demi memenuhi permintaan lantai yang modis, modern, elegan namun murah dikantong. Salah satu ciri vinyl yakni permukaan atas lebih halus dibandingkan lantai kayu, sedangkan sisi bagian bawahnya biasanya dipasang dilapisi lapisan perekat plus gabus, sehingga saat dipijak akan terasa nyaman dan fleksibel.
10. Lantai Lukis (3D)
Jika kita menginginkan lantai yang berbeda dengan model yang ada di toko, dan mempunyai desain atau gambar sendiri, tidak ada salahnya mencoba lantai lukis 3D. Jenis lantai ini memungkinkan kita memiliki lantai eksklusif, unik, dan tentunya sedap dipandang mata.
Namun, lantai 3D tidak cocok jika diaplikasikan untuk seluruh ruangan, karena akan terlihat sangat ramai dan justru terkesan membuat “penuh” rumah. Jenis lantai ini cocok untuk lantai kamar tidur, lantai ruang kerja atau lantai kamar mandi.
Materialnya sendiri bisa terbuat dari laminate, vinyl atau keramik lukis. Lalu, lantai 3D biasanya memerlukan seorang pelukis handal, yang tentunya menambah biaya pembuatan lantai.
Demikian beberapa jenis lantai rumah yang dapat dijadikan bahan referensi dalam memilih bahan lantai yang sesuai kebutuhan rumah anda, dengan mempercantik ruangan setelah dipasang lantai-lantai pilihan kalian bisa isi dengan aksesoris home decor yang unik untuk menambah kenyamanan dalam rumah.
Referensi:
https://en.wikipedia.org/wiki/Flooring
https://www.proreferral.com/hg/5-different-types-flooring/
https://en.wikipedia.org/wiki/Laminate_flooring
https://en.wikipedia.org/wiki/Vinyl_composition_tile
http://www.rajawaliparquet.com/2014/11/memasang-laminate-flooring.html